Sabtu, 17 Maret 2012

Keadaan bagi ma'mum ketika membaca do'a qunut

Kaifiyah ma'mum dlm do'a qunut.

2.قال البيجوری الاولی الجمع وهو ان يؤمن و يشارک فيها و يقول المأموم الثناء سرا وهو إنک لا يقضی الخ اويستمع لإمامه والأول اولی
کاشفة السجا ص : ٧٣
IMAM BAYJURI BERPENDPAT : yg lbih utam dlam qunut adlah mengumpulk an,mksudny a Si Makmum berkata : amiiin,dan berbarenga n dgn ucapan imam dan makmum membaca tsna' (pujian) dngan pelan yaitu mulai lafad INNAKA TAQDHI WAL YUQDO.......smp ai akhir.
atau makmum cma mendengark an imamnya saja. Dan yg lbih utama adalah yang pertama
>>
bacaan amin oleh mamun krn yg dibaca imam adl doa.

adpn mulai dr FAINNAKA.. . itu adl pujian kpd alloh dan dbaca sndiri2.
>>
1. Dalam DOA QUNUT terdapat dua macam kandungan, doa dan tsanaa’ (puji-puji an).Saat imam membaca doa yang terdapat dalam doa qunut, sikap yang terbaik yang dilakukan makmum adalah mengamini doanya dengansuara keras, bila memang ia bisa mendengarkan bacaan qunut imamnya, bila tidak, ia disunahkan untu membaca doa qunut sendiri.

Saat imam membaca TSANAA’ yang terdapat dalam doa qunut,sikap yang dilakukan makmum adalah :
• Membaca doa TSANAA’ bersamaimamnya secara pelan-pela n (ini sikap yang terbaik)
• Mendengark an bacaan TSANAA’imamnya
• Berkata ASYHADU – saya bersaksi (seperti keterangan al-Mutawal ly)
• Berkata SHODAQTA WA BARARTA– anda benar dan tepat (sepertiketerangan al-Ghozaly )
Keterangan diambil dari :
( و ) أن ( يؤمن مأموم ) جهرا ( للدعاء ويقول الثناء ) سرا أو يستمع لإمامه كما في الروضة كأصلها أو يقول أشهد كما قاله المتولي والأول أولى ودليله الاتباع رواه الحاكم وأول الثناء إنك تقضي هذا
Dan hendaknya makmun mengamini dengan keras bacaan doa qunut imam, dan membaca doa tsana dengan pelan-pela n atau mendengark an bacaan tsana imamnya (seperti dalam keterangan dikitab ar-Raudhah )atau makmum berkata “Asyhadu– Aku bersaksi” seperti pernyataan al-Mutawal li, sedanguntuk yang pertama (membaca doa tsana dengan pelan-pela n) lebih baik (untuk dikerjakan ) karena itbaa’ pada Nabi berdasarka n atas hadits yang diriwayatk an oleh al-Haakim. Permulaan doa tsana ialah “INNAKA TAQDHI.... .... dst”.
Fath al-Wahhaab I/78
( ويقول الثناء ) سرا وهو فإنك تقضي إلى آخره لأنه ثناء وذكر فكانت الموافقة فيه أليق وفي الروضة وأصلها أنه يقول الثناء أو يسكت وقال المتولي أو يقول أشهد وقال الغزالي أو صدقت وبررت
Dan bacalah doa TSANAA’ (puji-puji an) dengan pelan-pela nyakni mulai “INNAKA TAQDHI.... .... dst” karena yang sesuai keadaan adalah yang lebih layak,sedang dalam ar-Raudhah sebaiknya ia membaca doa TSANAA’ tersebut atau diam, alMutawall y berkata “atau ia membaca ASYHADU”, al-Ghozali berkata “atau membaca SHODAQTA WA BARARTA”.
Mughni al-Muhtaaj I/167

1 komentar: